Dharma Sekala Loka
Sejenak Renungan Kehidupanku
Bali - Indonesia
Dharma Sekala Loka berasal dari tiga suku kata: Dharma yang berarti pengabdian atau prilaku yang baik; Skala artinya nyata; dan Loka artinya Dunia. Jadi Dharma Sekala Loka dapat diartikan sebagai pengabdian yang tulus di dunia nyata atau alam semesta.
Semua hal dilakukan dengan penuh kesadaran dan "tulus ikhlas" tanpa pamrih atau mengharapkan balasan jasa apapun dari apa yang telah dilakukan. Hanya ketulusan dan keikhlasan yang akan semakin mendekatkan diri kita dengan dharma untuk mencintai sesama mahluk ciptaan tuhan dan kemudian kembali menyatu bersamaNya.
*** Dharma Sekala Loka ***
N.Y.A.M.A.N.
Ternyata sangat mudah untuk HIDUP NYAMAN sesuai dengan huruf depan NYAMAN di bawah ini. Jika pola hidup seseorang ada yang bertentangan dengan hal tersebut, mungkin saja hidupnya kurang NYAMAN.
N: Ngak memiliki properti atau barang-barang dari hasil penjualan warisan
Y: Yang penting bisa dipakai sesuai dengan fungsinya
A: Atas usaha dan kerja keras sendiri
M: Mengikuti trend sesuai dengan isi kantong
A: Atur hidup sesuai dengan keadaan ekonomi yang sebenarnya
N: Ngak ngutang dimana-mana
Bali 24.06.2018
Bagaimana Manusia Bahagia dan Damai?
Tiada kebahagian dan kedamaian tanpa upaya nyata penerapan keseimbangan hubungan manusia dengan Sang Pencipta sebagai penggerak seluruh alam semesta ini. Sebenarnya, dengan mudah kita bisa melakukan ini setiap saat darimanapun berada. Cukup dengan mencakupkan kedua tangan kepada Beliau dari rumah dan memohon kepadaNya agar diberikan jalan yang terbaik dalam kehidupan ini tanpa harus mempersembahkan suatu yang mahal atau mewah ataupun pergi jauh mengunjungi tempat-tempat suci yang letaknya sulit dari jangkauan.
Rendahkan dirimu ketika bersujud di hadapaNya dan juga setelahnya untuk emalkukan yang sama! Pastikan tanamkan dan tumbuhkan kesadaran diri bahwa kita semua sama di mata Tuhan. Ada kalanya kita harus lupakan jabatan, lupakan tingkat pendidikan, lupakan juga golongan atau status sosial dan ekonomi kita sehingga bisa sadar benar bahwa di hadapan Tuhan tidak ada perbedaan di antara kita sebagaimana dijelaskan dalam Siklus Manusia pada bagain akhir tulisan ini.
Sama sekali tak berguna jika hanya merubah tampilan (casing) saja agar tampak menjadi manusia religius dengan menggunakan berbagai atribut yang sebanarnya dirinya tidak mencerminkan makna dari simbol-simbol yang terpakai. Tak ada gunanya juga membuat ritual yang besar dan mewah untuk menunjukan kehebatan status ekonomi belaka. Begitu juga dengan perjalanan yang penuh dengan kepura-puraan mengujungi tempat-tempat suci di seluruh pelosok negeri akan sia-sia bila akhirnya "sifat hitam" seperti: iri, dengki, rakus, pemarah, emosian, tak hormat, sombong yang ada dalam dirinya tak pernah disingkirkan. Dan bahkan ribuan kali sebutan mantrapun tidak akan pernah bermakna jika belum atau tidak bisa memusnahkan sifat-sifat hitam tersebut dari dalam diri kita sebagaimana dituangkan dalam konsep Hindu yakni pikirkan baik kita yang terucapkan melalui mulut harus dibarengi dengan penerapan nyata dari apa yang kita pikirkan tersebut sehingga mampu bertingkah laku yang baik pula kepada setiap ciptaanNya.
Bali 09.06.2018
Air dalam Kehidupan Manusia
Jalani hidup ini layaknya "air", mengalir, mengalir dan terus mengalir; dan teladani bijaknya kehidupan "bunga tunjung" yang mampu hidup di tengah air yang jernih (lingkungan baik) dan juga di tengah air yang tak jernih (lingkungan tidak baik). Ini yang akan mengantarkan manusia menemukan kedamaian yang sejati dalam hidupnya.
Bali 01.01.2018
*** Dharma Sekala Loka ***
Siklus Manusia
Siklus hidup manusia: Stiti (lahir), Utpeti (hidup), Pralina (mati) dialami oleh setiap manusia tanpa membedakan latar belakang keluarga, status sosial, ekonomi dan bahkan umur.
Lahir, hidup dan mati merupakan siklus manusia yang sudah pasti dan tidak bisa dirubah ataupun dielakkan atau dihindari oleh setiap manusia di bumi ini. Hanya waktu yang membedakan kapan akan melaluinya.
Ini bukti nyata bahwa semua manusia sama dihadapan tuhan. Semoga tak ada lagi kesombongan yang ditunjukkan di antara sesama manusia. Dengan kata lain, bahwa hidup manusia tidak pernah kekal atau abadi.
Bali 06.10.2017
*** Dharma Sekala Loka ***
***
Penerjemah Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Inggris Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Prancis Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Jerman Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Jepang Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Belanda Tersumpah di Denpasar Bali, Bali Penerjemah Tersumpah, Sworn Translator in Denpasar Bali, English Sworn Translator in Denpasar Bali, Japanese Sworn Translator in Denpasar Bali, Dutch Sworn Translator in Denpasar Bali, German Sworn Translator in Denpasar Bali, French Sworn Translator in Denpasar Bali, Sworn Translator in Denpasar Bali, Certified Translator in Denpasar Bali, Kantor Penerjemah Tersumpah Bali, penerjemah tersumpah di bali, sworn translator in bali, translation service in bali, harga penerjemah tersumpah Bali, jasa translate bali, jasa penerjemah bahasa inggris murah bali, Bali Denpasar translator Service, sworn translator Bali, Public Notary Bali