Mahasiswa MPW Berlatih menjadi Guide Profesional
Pada Hari Sabtu tanggal 11 Pebruari 2017, Bang Ian Bhaskara atau yang formalnya bernama I Wayan Kartimin, SS. M.Par. dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Operasional Perjalanan (POP) melatih mahasiswa Program Studi Manajemen Usaha Perjalanan Wisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya untuk menjadi seorang Pemandu Pariwisata (guide) profesional dengan mengajak para mahasiswa mengunjungi beberapa obyek pariwisata ternama di Bali seperti Pura Tirtha Empul, Kintamani dan Desa Wisata Pangelipuran.
Dalam perjalanan yang disopiri oleh Pak Budi dengan co-driver-nya Mas Haerul, mahasiswa program studi Manajemen Usaha Perjalanan Wisata MPW), tampak mahasiswa dan mahasiswa bercanda gurau dan riang gembira sambal menikmati penjelasan para (calon) guide yang dipanggil satu per satu oleh Pak Wayan untuk menjelaskan tentang obyek-obyek wisata yang akan dikunjungi dan juga menjelaskan salah satu obyek wisata ternama di daerahnya masing-masing dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Perjalanan dari kampus menghabiskan sekitar satu setengah jam untuk mencapai obyek wisata pertama “Pura Tirtha Empul”. Sebelum sampai di tempat ini, mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang Pura Tirtha Empul dari Bapak I Nengah Subadra, PhD yang kebetulan mengadakan penelitian untuk Doktornya di pura ini. Dengan gamlang Pak Subadra menjelaskan Pura Tirtha Empul kepada mahasiswa yang berhubungan dengan sejarah pura, layout pura, pengempon pura, masyarakat lokal, dan juga ritual yang diadakan di sekitar pura tersebut serta yang ngak kalah pentingnya tentang Aturan-Aturan ketika memasuki kawasan suci pura bagi pengunjung atau wisatawan.
Mahasiswa diberikan waktu sekitar satu jam di Pura Tirtha Empul untuk mengamati kegiatan wisata dan kegiatas religi di pura ini dengan tujuan agar mereka mengetahui pentingnya pura bagi umat Hindu dan pariwisata Bali, yang sudah bercampur sedemikian erat sehingga antara agama dan pariwisata menyatu tanpa batas dan harmonis.
Kegiatan mandi suci tau yang sering disebut “melukat” menjadi atraksi wisata yang sangat menarik bagi mahasiswa Karena mereka melihat secara langsung bahwa kegitan riligius ini tidak hanya dilakukan oleh umat Hindu saja tetapi juga wisatawan domestik (non Hindu) dan juga wisatawan asing yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Selain itu, mahasiswa juga menikmati, sumber mata air yang tidak henti-hentinya menggelebur mengeluarkan air jernih dan suci dari permukaan bumi; dan juga menikmati kegiatan religi yang dilakukan umat Hindu di Utama Mandala (bagian tersuci pura). Setelah itu, para mahasiswa membeli dan menikmati beberapa sajian pedagang buah lokal berupa pisang yang khas hasil produksi alias panenan masyarakat lokal Desa Manukaya Let. Membeli produk lokal yang dimiliki masyarakat lokal dijadikan sebagai bentuk kontribusi ekonomi yang diberikan secara nyata oleh wisawatan kepada masyarakat setempat.
Perjalanan dilanjutkan menuju Kintamani – salah satu destinasi pariwisata yang sangat terkenal di Pulau Dewata karena keindahan alamnya yang memadukan kekayaan alam Gunung Batur dan Danau Batur. Diperlukan sekitar satu jam perjalanan untuk menempuh Kintamani dari Pura Tirtha Empul.
Sesaat setelah membeli tiket masuk, mahasiswa diajak berkeliling di Geopark Museum yang menampilkan artefak-artefak tentang Gunung Batur dan juga gunung-gunung berapi lainnya di Indonesia. Setelah mendapatkan penjelasan singkat tentang miniature Gunung Batur di Lobby utama oleh Pemandunya yang merupakan alumni STIE Triatma Mulya, selanjutnya para mahasiswa digiring mengelilingi koleksi yang dimiliki di Geopark Museum ini; dan perjalanan berakhir setelah menonton video tentang peledakan atau erupsi Gunung Batur yang sudah beberapa kali terjadi.
Setelah itu, mahasiswa masuk ke dalam bus dan menuju salah satu restoran di tepi tebing Panelokan yang bernama Puncak Sari. Restoran ini menyajikan makanan prasmanan – you can eat all alias makan sepuasnya dengan membayar hanya Rl. 150 000 per orang. Semua mahasiswa dan dosen menikmati hidangan yang disajikan Karena memiliki cita rasa tersendiri, mulai dari hidangan pembuka (sop), makanan utama (nasi putih/nasi goreng, sayur, ikan, sate, dan lain-lain) hingga makanan penutup (jaje bali, bubur ketan hitam dan pisang goreng bergula Bali).
Setelah selesai makan, para calon Guide menghabiskan waktunya untuk berfoto dan selfi ria dengan teman-temannnya dengan pemandangan utama Gunung Batur dan Danau Batur yang sangat menakjubkan.
Penerjemah Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Inggris Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Prancis Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Jerman Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Jepang Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Belanda Tersumpah di Denpasar Bali, Bali Penerjemah Tersumpah, Sworn Translator in Denpasar Bali, English Sworn Translator in Denpasar Bali, Japanese Sworn Translator in Denpasar Bali, Dutch Sworn Translator in Denpasar Bali, German Sworn Translator in Denpasar Bali, French Sworn Translator in Denpasar Bali, Sworn Translator in Denpasar Bali, Certified Translator in Denpasar Bali, Kantor Penerjemah Tersumpah Bali, penerjemah tersumpah di bali, sworn translator in bali, translation service in bali, harga penerjemah tersumpah Bali, jasa translate bali, jasa penerjemah bahasa inggris murah
bali, Bali Denpasar translator Service, sworn translator Bali, Public Notary Bali,
BACA KEGIATAN PENELITIAN MAHASISWA SEBELUMNYA
Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya berguru pengembangan man-made-based tourism attraction di Krisna Adventures, Buleleng - Bali
Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya berguru pengembangan man-made-based tourism attraction di Krisna Adventures, Buleleng - Bali beberapa minggu yang lalu (01/11/2016).
Perjalanan jauh dari Badung menuju Krisna Adventure di Singaraja melalui jalan berkelak-kelok di Bedugul dan Git Git dirasa tidak melelelahkan bagi duapuluhan mahasiswa semester V, Program Manajemen Bisnis Hospitaliti (MBH), Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya Karena mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan dan juga ilmu pengembangan obyek dan daya tarik wisata yang langsung diberikan oleh Manajer Operasional Krisna Adventure.
Setelah melakukan perjalanan selama dua setengah jam dari Kampus STIPAR Triatma Jaya, mashasiswa tiba di Krisna Adventure dan disambut dengan indahnya pemandangan di kawasan Daya Tarik Wisata Krisna Adventure, Singaraja-Bali. Setelah membeli tiket masuk yang harganya kurang dari satu dollar Amerika, semua mahasiswa langsung ber-selfie ria dengan berbagai pose di welcoming gate Krisna Adventure sebagai expresi keriangannya mengikuti kuliah lapangan (filedwork) untuk mata kuliah Studi Lingkungan Hidup yang diampu oleh Bapak Doktor I Nengah Subadra agar mahasiswa mengetahui secara langsung bagaimana pentingnya pengelolaan lingkungan hidup dalam setiap pengembangan kawasan wisata dan atau obyek dan daya Tarik wisata di Bali.
Rute Trekking di Krisna Adventures
Setelah itu, mahasiswa turun menelusuri rute trekking berpaving yang dikelilingi dengan bentangan sawah yang hijau dari atas sampai dengan ke tepi sungai kecil berair jernih yang melintasi Krisna Adventure. Jembatan Gantung sepanjang kurang lebih 30 meter yang menghubungkan dua daratan menjadi tempat pemberhentian yang sangat menarik bagi para mahasiswa yang mana mereka berjalan satu per satu di atas jembatan yang terus bergoyang ketika dilewati yang semakin membuat mahasiswa tertantang untuk melewatinya dengan selamat dan tanpa rasa ketakutan. Kamera handphone mereka pun dikeluarkan satu per satu agar mereka tidak kehilangan moment ini dengan saling berganatian mengambil gambar atau fotonya. Tentu saja, mereka juga berfoto bareng untuk membuat kenang-kenangan mengunjungi Obyek Wisata Krisna Adventure yang berlokasi di dekat pusat Kota Singaraja, Buleleng-Bali.
Atraksi Wisata di Krisna Adventure
Kegiatan wisata utama di Krisna Adventure adalah trekking menelusuri persawahan dan menyeberangi sungai hingga beristirahat di taman rumput hijau da atau di restoran terbuka yang dikelilingi dengan kolam yang berisi beraneka ragam ikan jinak dengan berbagai ukuran. Setelah itu bisa menikmati berbagai minuman dingin, kopi panas dan tentunya makanan seperti pisang goreng keju berisi es krim, nasi goreng, spageti, dan lain-lain.
Selain itu ada juga ATV tour, mengleilingi kawasan wisata Krisna Adventure dengan tantangan melintasi persawahan dan sungai dan tebing sungai yang curam. Wisata ATV ini sangat sosok untuk para petualang yang suka dengan rintangan-rintangan alam yang harus dilalui dengan penuh kehati-hatian dan ketangguhan.
Kegiatan wisata lainya yang bisa diikuti oleh wisatawan di Krisna Adventure adalah flying fox , terbang bergantungan pada ketinggian 15 meter dari atas sampai dengan di bawah (seberang sungai). Memerlukan waktu sekitar 2-3 menit dari ujung ke ujung dengan kecepatan yang lumayan cepat. Flying fox ini juga akan menghentakkan denyut nadi wisatawan Karena terbang dari ketinggian; dan sangat bagus untuk berteriak lantang mengungkapkan perasaan yang terpendam.
Penggunaan tenaga kerja lokal
Sembilan puluh lima persen (95%) pekerja di Krisna Adventure adalah masyarakat lokal yang berasal dari Desa Sambangan, Buleleng. Ini bertujuan untuk memberdayakan tenaga lokal agar mereka mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung dari pengembangan obyek wisata Krisna Adventure.
Masyarakat lokal tersebut ditempatkan dibeberapa posisi seperti: receptionist, penjualan tiket, pramusaji, juru masak, pemandu adventure tour (flying fox, ATV ride), tukang bersih dan petugas keamanan. Sehingga obyek wisata ini dapat disebut sebagai model pengembangan pariwisata berbasis rakyat (community-based tourism) dan perlu dicontoh oleh para manajer atau pengelola obyek wisata lainnya di Bali.
Memang tidak mudah untuk mempekerjakan masyarakan lokal untuk mengisi posisi-posisi strategis dalam semua pelayanan di Krisna Adventure Karena mereka memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang berbeda. Sejumlah pelatihan pelayanan dan keahlian diberikan langsung oleh Manajer Operasional kepada semua karyawan yang berasal dari desa setempat agar mampu memberikan layanan terbaik kepada pengunjung obyek wisata Krisna Adventure.
Pelibatan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata di Krisna Adventure mendapat sambutan yang sangat positif dari para tokoh masyarakat setempat dan juga pemerintah daerah Buleleng karena dengan beroperasinya Krisna Adventure di Sambangan Buleleng ini, puluhan masyarakat lokal telah mendapatkan pekerjaan di tempat tersebut dan tentunya membantu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Buleleng. Ini sangat cocok dengan tujuan pengembangan Krisna Adventure yang digagas oleh pemiliknya untuk mengajak masyarakat lokal Buleleng membangun daerahnya sendiri tanpa harus bermigrasi jauh-jauh ke Kota Denpasar dan Kabupaten Badung untuk mengais rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kesejastraan keluarganya.
BACA KEGIATAN PENELITIAN MAHASISWA SEBELUMNYA
Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya mempelajari kebijakan pengembangan pariwisata di Daya Tarik Wisata Danau Beratan
Pada tanggal 20 Oktober 2016 Sebanyak 33 mahasiswa Program Studi Perhotelan, Jurusan Businesss Manajemen Bisnis Hospitaliti, Jenjang Pendidikan Diploma IV (Program Sarjana Sains Terapan Pariwisata), Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya mempelajari kebijakan pengembangan pariwisata di Daya Tarik Wisata Danau Beratan. Kegiatan kuliah lapangan (fieldwork) ini tidak hanya bertujuan untuk mengetahui tata kelola di obyek wisata tersebut, namun juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengevaluasi kesesuaian dan tidaksesuaian materi perkuliahan tentang Peraturan Kepariwisataan yang diajarkan di dalam kelas, dan tentunya juga bertujuan untuk menikmati segarnya udara perbukitan dan danau di kawasan Bedugul yang terkenal dingin dan sejuknya.
Kegiatan outing yang dibimbing langsung oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Peraturan Kepariwisataan Bapak Dr I Nengah Subadra ini murni diorganisir oleh mahasiswa secara mandiri tanpa campur tangan dosen sama sekali, mulai dari perencanaan, penentuan tempat wisata yang akan dikunjungi, korespondensi dengan pihak pengelola, transportasi dan konsumsi (lunch box) untuk santap siang bersama serta semua perangkat penelitian. Ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengelola perjalanan secara mandari dan hasilnya sangat memuaskan sekali, semua rencana dapat berjalan dengan sangat baik.
Pemaparan panjang Pak Mustika, selaku Manajer pengelola Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan menambah pengetahuan mahasiswa STIPAR Triatma Jaya dalam sistem pengelolaan daya Tarik wisata berbasis budaya dan alam yang berupa kombinasi pura Hindu, Stupa Budha dan danau. Daya Tarik wisata ini murni dikelola oleh Desa Adat Candikuning, yang mana semua karyawannya berasal dari delapanbelas Banjar Adat berada di sekitar Desa Candikuning. Pura Ulun Danu Beratan yang terletak di tengah danau merupakan daya Tarik wisata utamanya, selain dari bentangan taman bunga dan rumput yang hijau dan bersih dengan rerindangan pohon di setiap sudut taman yang dilengkapi dengan permainan anak-anak.
Wisatawan tidak hanya bisa menikmati keindahan pura di tengah danau saja, namun juga bisa menyaksikan ritual keagamaan yang dilakukan oleh Umat Hindu yang melakukan kegiatan/upacara Nyegara-Gunung, atau sekedar bersembahyang untuk memuja kebesaran Dewi Danu yang memberikan sumber mata air untuk kehidupan umat manusia. Selain itu, wisatawan juga bisa memancing ikan di sekitar tepi Danau Beratan sambil menikmati segarnya udara dan sejuknya atmosfer di sekitar pura ini.
Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pihak manajemen di Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan ini sangat perlu ditiru oleh para pengeoloa obyek-obyek wisata lainnya di Bali agar bisa memberikan pemandangan yang indah dan lestari sehingga memberikan kesan yang sejuk dan mempersona. Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya diberikan pelajaran mengenai system pemisahan sampah organik dan non-organik yang mana, sampah organiknya yang berupa dedaunan kering dikelola sedemikian rupa oleh manajemen, kemudian dijadikan pupuk tanaman, pohon dan bunga yang tumbuh bersemi di sekitaran Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan.
Sistem keamanan di Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan ini juga sangat unik, yang mana setiap karyawan selalu saling menjaga keamanan setiap pengunjung yang menikmati keindahan alam dan budaya di tempat wisata ini. Semua karyawan diwajibkan untuk mengembalikan barang-barang pengunjung yang tertinggal disekitar kawasan wisata yang dipantau langsung dengan CCTV yang dipasang di setiap sudut sehingga akan diketahui apabila seorang staf menyembunyikan barang wisawatan yang tertinggal; dan tentunya mendapatkan sangsi yang serius.
Semua mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya yang ikut dalam kegiatan field trip ini merasa sangat senang dan mengesankan Karena bisa kuliah sambil jalan-jalan dan bercanda ria dengan teman seangkatan. Kenangan para mahasiswa mengikuti kegiatan educultour ini menjadi pengalaman yang sangat mengesankan saat mengikuti perkuliahan bidang perhotelan dan pariwisata di STIPAR Triatma Jaya.
Penerjemah Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Inggris Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Prancis Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Jerman Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Jepang Tersumpah di Denpasar Bali, Penerjemah Belanda Tersumpah di Denpasar Bali, Bali Penerjemah Tersumpah, Sworn Translator in Denpasar Bali, English Sworn Translator in Denpasar Bali, Japanese Sworn Translator in Denpasar Bali, Dutch Sworn Translator in Denpasar Bali, German Sworn Translator in Denpasar Bali, French Sworn Translator in Denpasar Bali, Sworn Translator in Denpasar Bali, Certified Translator in Denpasar Bali, Kantor Penerjemah Tersumpah Bali, penerjemah tersumpah di bali, sworn translator in bali, translation service in bali, harga penerjemah tersumpah Bali, jasa translate bali, jasa penerjemah bahasa inggris murah
bali, Bali Denpasar translator Service, sworn translator Bali, Public Notary Bali,